
Menurut Max Weber, rasionalisasi dapat diukur melalui rencana yang efektif untuk mengaplikasikan sarana-sarana untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai seorang mahasiswa sekaligus warga Negara Indonesia yang berdomisili di Ambon, saya melihat rasionalisasi Weber berada pada area kognitif yang teraplikasikan pada kegiatan konkrit dengan bantuan sarana-sarana untuk mencapai tujuan tertentu. Apabilah pandangan ini diterpakan dalam kehidupan basudara di Ambon entah itu pela gandong atau ale rasa beta rasa, atau potong di kuku rasa di jantong. Semuanya itu sebenarnya menjadi sarana-sarana yang efektif untuk memupuk Dialog Antar Umat Bergama di Ambon. Namun satu hal yang sangat riil saat ini adalah peta perpolitikan. Semua yang berbeda menjadi satu dalam satu kelompok, untuk mendukung partainya. Moment ini, menurut Weber dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap kelompok pasti memiliki tujuan tertentu, baik yang berguna bagi kelompok itu sendiri, maupun demi kepentingan kelompok yang lebih besar yakni negera.
Menengok sejenak di tanah Ambon manise. Ambon adalah pulau yang kaya dalam segala hal, salah satunya adalah pluralitas agama. Melalui ekstalasi suhu partai politik dapat membantu memupuk persaudaraan antara keberagaman agama yang ada di tanah Ambon manise. Setiap agama memiliki tujuan tertentu dalam kehidupan keberimanan mereka. Tetapi satu hal yang jelas adalah semua agama mengajarkan nilai keselamatan universal yakni perdamaian dan cinta kasih. Sebagai seorang sosiolog, Max Weber menganjurkan agar mencapai sebuah tujuan, maka diukur melalui rencana yang efektif. Bagi saya, sebagai seorang anak Maluku, semua partai politik dapat bekerja seefektif mungkin untuk memupuk rasa persatuan antara semua golongan yang ada dalam kelompok, ketika semua orang terlebur dalam suasana fanatisme kelompok pendukung, maka dapat mempererat hubungan antar anggota yang berbeda agama satu dengan yang lain. Hal ini bagi Weber perlu diefektifkan agar mencapai tujuan, yakni persatuan dalam keberagaman kehidupan beragama di tanah Ambon manise.
Sekilas, mungkin kita merasa hal ini tidak terlalu efektif, namun bagi saya partai politik adalah adalah wadah yang dalam bahasa Weber sarana. Sarana untuk memupuk dialog antar umat beragama di Ambon. Carita dari dua orang, carita dari gang ke gang, carita dari kompleks ke kompleks, carita dari kolompok ke kelompok, carita dari team anggota partai akan melebur banyak pribadi yang berbeda agama dalam perbincangan yang ada. Akhirnya orang tidak akan melihat perbedaan agama, tetapi melihat persatuan untuk mencapai apa yang dikatakan Weber tujuan tertentu, yakni kemenangan. Dengan demikian, bagi saya dialog antar umat bergama di Ambon dapat dipupuk melalui peran setiap partai politik.